Laman

Minggu, 05 November 2017

Nyanyian Hati


Dengan tersenyum, ia membersihkan debu yang menyelimuti alat musik kesayangannya. Masih terngiang saat berdua saling menghibur hati. Lelaki itu memainkan alat musik dan perempuan kesayangannya menyanyi, walaupun suara tidak terlalu merdu. Kadang lagu yang sedih, kadang lagu yang riang,tapi lebih sering dimainkannya lagu pujian-pujian kepada sang maha agung. Biasanya sore berhujan seperti saat ini.

Kata lelaki pemain organ itu, " Sore berhujan selalu menerbitkan romantisme yang manis, apalagi kalau sambil bernyanyi dan bermusik." Lalu, nada do re mi fa sol dalam setiap nyanyian pun mengalun, memenuhi ruang rumah sederhana itu. Sesekali saling melempar senyum. Sesekali saling memeluk hangat, bila lagu dapat dinyanyikan dengan tuntas. Cinta selalu menyatukan rasa.

"Lama sekali kita tidak nyanyi berdua, ya. Dirimu terlalu didera rutinitas kerjamu dan tulisan-tulisanmu." kata lelaki mengingatkan perempuan itu. Perempuan terdiam. "Aku merasa jauh darimu, sekarang." balasnya pelan. Ada nada kesenduan di antara mereka. "Yok, kita nyanyi lagi sekarang. Nyanyikan lagu kesayangan kita. Aku memainkan musiknya." ajaknya riang. Perempuan itu tersenyum bahagia. Bahagia akan menyanyi lagi. Tapi bunyi gemuruh di langit menyadarkannya dari lelap tidurnya. Kenangan selalu menggigilkan rasa.

#darisatukata
#pentigraf,cerpen tiga paragraf
#jeda sejenak menulis soal ulangan
#menulis itu membahagiakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar